Bursa Wall Street Bergerak Turun Tertekan Pelemahan Minyak Mentah

660

(Vibiznews – Index) Bursa Saham A.S. diperdagangkan melemah pada hari Rabu (15/11) terpengaruh kemerosotan harga minyak mentah.

Indeks Dow Jones turun 155 poin, dengan Caterpillar berkontribusi paling besar terhadap kerugian tersebut.

Indeks S & P 500 turun 0,7 persen, dengan energi turun 1,3 persen. Saham energi ditekan oleh penurunan harga minyak.

Harga minyak turun setelah Badan Energi Internasional memangkas prospek pertumbuhan permintaan minyak sebesar 100.000 barel per hari untuk 2017 dan 2018. Pada pukul 9:57 am di New York, West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun 1 persen menjadi diperdagangkan pada $ 55,13 per barel. Minyak mentah turun 1,9 persen pada hari Selasa.

Indeks S & P 500 juga ditekan oleh penurunan saham keuangan dan saham discretionary konsumen.

Sektor Consumer discretionary turun hampir 1 persen, dipimpin oleh saham Target. Saham pengecer turun 8 persen karena ramalan liburannya mengecewakan investor. Sektor Keuangan sementara itu turun 0,7 persen karena imbal hasil Treasury turun.

Semantara itu, indeks Nasdaq tertinggal dari Dow dan S & P 500, diperdagangkan 0,9 persen lebih rendah karena saham teknologi turun secara luas. Teknlogi telah memiliki tahun yang luar biasa, membantu mengangkat Nasdaq 24 persen lebih tinggi pada 2017. S & P dan Dow juga naik tajam untuk tahun ini.

Pada hari Rabu, Ketua parlemen AS Paul Ryan mengatakan kepada CNBC bahwa DPR tidak akan mencabut mandat individu Obamacare sebelum Senat melakukannya.

Versi revisi dari rencana pajak Senat mencakup tindakan yang secara efektif membatalkan undang-undang yang mengharuskan kebanyakan orang Amerika membeli asuransi kesehatan atau membayar denda pajak.

Pasar saham A.S. telah mereda dari rekor tertinggi akhir-akhir ini karena investor memperkirakan kemungkinan rencana reformasi pajak menjadi undang-undang sebelum akhir tahun.

Dalam berita ekonomi, penjualan ritel naik 0,2 persen bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan mereka tidak akan berubah. Sementara itu, indeks harga konsumen naik tipis 0,1 persen di bulan Oktober, sejalan dengan ekspektasi.

Hasil Treasury tergelincir setelah data dirilis. Hasil 10 tahun turun menjadi 2,32 persen, sementara imbal hasil jangka pendek dua tahun diperdagangkan mendekati 1,68 persen.

Malam ini juga telah dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang terealisir naik, berlawanan dengan ekspektasi analis untuk terjadinya penurunan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street berpotensi  bergerak lemah terpengaruh kemerosotan harga minyak mentah.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here