Dolar AS Terjerembab Pekan Ini; Terganggu Kekuatiran Reformasi Pajak AS

984

(Vibiznews – Forex) Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (16/11), karena imbal hasil Treasury tergelincir dan investor tetap skeptis terhadap upaya Partai Republik A.S. untuk meloloskan reformasi pajak.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang saingan, turun 0,28 persen menjadi 93,67. Untuk minggu ini, indeks turun 0,8 persen.

Euro naik 0,20 persen menjadi $ 1,1793. Dolar AS turun 0,87 persen terhadap yen Jepang.

Analis menyatakan Dolar melemah di seluruh papan, terutama terhadap yen, tapi juga terhadap sebagian besar mata uang pasar negara berkembang.

Imbal Hasil Treasury A.S. beringsut lebih rendah pada hari Jumat, sejalan dengan penurunan di Wall Street karena investor mempertimbangkan nasib rencana pemotongan pajak Partai Republik.

Anggota Kongres mengambil langkah penting pada hari Kamis menuju perombakan kode pajak A.S. yang terbesar sejak tahun 1980an, dengan Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui paket pemotongan pajak yang luas dan panel Senat memajukan versi legislasinya sendiri yang dicari oleh anggota parlemen senior dan Presiden Donald Trump.

Pemungutan suara menggeser debat pajak ke Senat, di mana panel penulisan pajak selesai berdebat dan menyetujui sebuah undang-undang pada hari Kamis kemarin. Tindakan itu telah menghadapi perlawanan dari beberapa orang di jajaran Republik.

Dolar juga tertekan oleh sebuah laporan pada hari Kamis bahwa penyidik ​​Penasihat Khusus Robert Mueller yang menyelidiki kemungkinan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS 2016 telah meragukan dokumen pemilihan kampanye Trump.

Dolar menguat sesaat setelah data menunjukkan homebuilding A.S. melonjak ke level tertinggi satu tahun di bulan Oktober, namun gagal menahan kenaikan.

Dolar Australia dan Selandia Baru keduanya menuju penurunan mingguan yang cukup besar terhadap dolar AS karena imbal hasil mereka di atas dolar A.S. menyusut ke level terkecil dalam lebih dari 17 tahun, yang merongrong daya tarik mereka sebagai carry trade.

Dolar Australia turun 0,29 persen terhadap dolar AS, dan kiwi turun 0,54 persen terhadap dolar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS bergerak lemah masih dengan kekuatiran pelaksanaan reformasi pajak AS, namun perlu dicermati upaya bargain hunting setelah dolar AS turun.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here