(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia bergerak dalam rally dengan mencetak rekor enam kali dalam tujuh sesi harinya terutama dengan pacuan sentimen dari Fitch Ratings yang menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat dalam rekor ke level 6,221.01. Untuk minggu berikutnya yang pendek (27-29 Desember) IHSG kemungkinannya akan bergerak dalam rentang tipis karena sudah memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 6221 dan 6260, sedangkan support di level 6088 dan kemudian 6012.
Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat bergerak menguat oleh setelah Fitch Ratings menaikkan peringkat utang RI, sejalan dengan pergerakan dollar AS yang menguat, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,558. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,591 dan 13,640, sementara support di level 13,533 dan 13,508.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika: berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Rabu malam; disambung dengan rilis Crude Oil Inventories dan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; berikutnya pasar memasuki libur Tahun Baru.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data German Ifo Business Climate pada Selasa sore; selanjutnya rilis Current Account Inggris pada Jumat sore.
- Dari kawasan Asia Australia: tidak ada rilis data penting pada liburan panjang Natal dan Tahun Baru.
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terkoreksi dengan sudah diperkirakannya akan disahkan reformasi pajak AS, di mana secara mingguan index dollar AS melemah tipis ke level 93.31. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau menguat ke 1.1857. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1930 dan kemudian 1.1960, sementara support pada 1.1717 dan 1.1622.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat tipis ke level 1.3336 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3548 dan kemudian 1.3656, sedangkan support pada 1.3220 dan 1.3129. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 113.25. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 113.73 dan 114.72, serta support pada 111.39 serta level 110.80. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7715. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7728 dan 0.7883, sementara support level di 0.7500 dan 0.7372.
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terbatas mengikuti Wall Street sesuai arah perkembangan positif reformasi pajak dari Amerika. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 22890. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22990 dan 23380, sementara support pada level 22115 dan lalu 21970. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 29596. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29802 dan 30186, sementara support di 28116 dan 28090.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat dengan membukukan penguatan mingguan dalam lima minggu berturut-turut terutama dengan pengesahan reformasi pajak dari Partai Republik. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat dalam rekor ke level 24758, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 24772 dan 25000, sementara support di level 24128 dan 23922. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2683.6, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2694 dan 2750, sementara support pada level 2624 dan 2605.
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat cukup tajam oleh koreksi dollar dan data ekonomi AS yang kurang mendukung, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat ke level $1274.47 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1289 dan berikut $1298, serta support pada $1236 dan $1214. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat ke level Rp555,895 per gram.
Memasuki akhir tahun 2017, apa yang akan terjadi di pasar investasi? Volume pasar biasanya berkurang karena para trader dan investor global sedang berlibur dalam suasana Natal dan Tahun Baru. Namun belum tentu pasar tidak bergerak atau “range-bound” saja. Ada kalanya ini kesempatan bagi sejumlah investor kakap untuk menggerakkan pasar selagi volume agak sepi. Kita lihat saja nanti. Masih ada kesempatan berinvestasi bagi Anda di akhir tahun. Bagi Anda yang mau berlibur, tentunya ini kesempatan yang manis bersama dengan keluarga. Kami sampaikan “Selamat Hari Natal, 25-26 Desember dan Selamat Tahun Baru, 1 Januari 2018”. Tetap sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Analyst: Alfred Pakasi
Editor: J. John