Dalam perdagangan bursa saham hari pertama pekan ini (5/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang siang ini terpantau bergerak turun setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan akhir pekan. Terkoreksinya IHSG dari pekan lalu dipicu oleh profit taking yang terjadi di hampir seluruh bursa Asia pasca anjloknya bursa Wall Street akhir pekan lalu.
Pergerakan indeks di bursa saham Asia, Nikkei anjlok 2,3%, Kospi anjlok 1,54% dan indeks Shanghai turun 0,4%. Demikian juga saham Hangseng anjlok 1,78% dan bursa Australia ASX 200 tertekan 1,53%.
IHSG sedang tertekan turun 0,9% atau 58 poin di sekitar level 6572 setelah dibuka lebih rendah di 6557. Demikian juga dengan indeks LQ45 anjlok 0,8% atau 9 poin ke posisi 1103 dengan 6 sektor saham menguat. Pelemahan saham dipimpin oleh sektor aneka industri dan industri dasar dengan pelemahan 1,82% dan 1,85% masing-masing.
Terpantau di papan bursa, 78 saham menguat 209 saham melemah dan 88 saham tidak berubah alias flat. Saham yang diperdagangkan sejumlah 6 miliar senilai 3 triliun lebih dengan frekwensi sebanyak 143168 kali.
Untuk transaksi perdagangan investor asing, aksi penarikan dana mereka masih mendominasi dengan net sell sebesar Rp219,6 miliar. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah di posisi Rp 13495, dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp 13448.
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini diwarnai sentimen aksi profit taking investor setelah IHSG cetak untung pekan sebelumnya. Support saat ini berada di level 6520 dan 6500. Sedangkan bila terjadi rebound, resisten ke level 6588 dan 6600.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group