(Vibiznews – Index) Bursa Saham A.S. berakhir naik pada akhir perdagangan Rabu dinihari (21/03) memulai memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve, dengan sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones naik 116,36 poin menjadi ditutup pada 24.727,27, dengan Boeing sebagai saham berkinerja terbaik.
Indeks S & P 500 naik 0,2 persen menjadi berakhir pada 2.716,94, dengan energi memimpin kenaikan.
Indeks komposit Nasdaq naik 0,3 persen 7,364.30.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan Maret adalah 94,4 persen pada Selasa sore, menurut alat FedWatch CME Group. Sementara sebagian besar pelaku pasar memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, mereka juga akan mencari petunjuk tentang apakah bank sentral akan bertahan pada jalurnya untuk naik tiga kali tahun ini atau memperketat kebijakan lebih lanjut.
The Fed dijadwalkan untuk membuat pengumuman moneternya pada pukul 2 siang. ET, dengan Ketua baru Jerome Powell akan memberikan konferensi pers pertamanya.
Imbal Hasil Treasury menguat menjelang pengumuman the Fed. Imbal hasil obligasi 10 tahun diperdagangkan di 2.885 persen, sedangkan imbal hasil jangka pendek dua tahun naik menjadi 2.341 persen.
Saham naik sehari setelah kemunduran tajam yang dipicu oleh penurunan saham Facebook. Facebook mengalami penurunan satu hari terbesar sejak Maret 2014 pada hari Senin setelah laporan mengatakan firma analisis politik Cambridge Analytica mampu mengumpulkan data sebanyak 50 juta profil orang tanpa sepengetahuan mereka.
Penurunan Facebook menyeret seluruh sektor teknologi ke bawah, yang kemudian menekan pasar yang lebih luas.
Saham-saham teknologi high-cap Netflix dan Amazon ditutup menguat pada hari Selasa.
Dalam berita perusahaan, saham Roku naik sebanyak 4,9 persen setelah analis di Oppenheimer meningkatkan kinerja mereka dari performa buruk, mengutip katalis seperti tren perputaran kabel yang dipercepat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Wall Street akan mencermati keputusan suku bunga AS yang akan diumumkan dinihari nanti, yang jika naik dan ada indikasi kenaikan suku bunga lebih dari tiga kali tahun ini dapat memberikan kecemasan investor dan menekan bursa Wall Street.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group