(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia bergerak naik pada hari Senin (2/4) setelah tiga sesi hari berturut-turut merosot sementara dollar agak tertekan di tengah kekhawatiran baru atas ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Spot emas naik 0,3 persen ke level $1,329.41 per ounce pada pagi menjelang siang WIB ini. Harga emas sempat turun 1,7 persen pada pekan lalu dalam penurunan mingguan terbesarnya sejak pekan di 8 Desember 2017, tetapi sempat naik 1,7 persen pada Januari-Maret di keuntungan kuartalan ketiga beruntun. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,4 persen menjadi $1,332.10 per ounce.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,3 persen ke level 89,88.
Menurut CNBC (4/2), hedge fund dan money manager telah menaikkan posisi net long mereka dalam kontrak emas COMEX pada seminggu lalu sampai 27 Maret, demikian data U.S. Commodity Futures Trading Commission menunjukkan pada hari Jumat.
Di tempat lainnya, diskonto emas di India menyempit pekan lalu oleh peningkatan permintaan emas untuk pernikahan dan kemungkinan pembelian ritel akan naik bulan depan karena acara festival, sementara tingkat permintaan di pasar Asia lainnya tetap terbatas karena harga yang sedang tinggi.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia berupaya bangkit dari level satu minggu terendahnya, sementara dollar juga sedang terkoreksi secara perlahan. Harga emas, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.356,38 dan level $1.365,63. Sedangkan, kalau lanjut tertekan, akan menuju level support di $1.306,78 dan $1.302,38.
Di dalam negeri, harga emas spot dalam rupiah menguat ke Rp588.178 per gram-nya dibandingkan Rp587.134 pada perdagangan pasar sebelumnya. Sementara itu, harga emas ANTAM terpantau naik Rp1.000 ke level harga Rp648.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Kamis kemarin di Rp647.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido