(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak lebih tinggi pada hari Senin (09/04) di sesi Eropa, memperpanjang kenaikan dua minggu berturut, dengan meningkatnya pasar saham yang mengisyaratkan kembalinya selera risiko, meskipun investor tetap waspada tentang ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Sebuah laporan media bahwa Cina sedang mengevaluasi dampak potensial dari depresiasi yuan secara bertahap sebagai alat dalam perselisihan perdagangan yang meningkat juga mendorong kenaikan dolar AS.
Dolar naik 0,1 persen terhadap sekeranjang mata uang. Terhadap yen Jepang naik sekitar 0,2 persen.
Kekhawatiran tentang konflik perdagangan yang meningkat telah mendorong investor untuk memangkas rekor taruhan bearish mereka terhadap dolar AS, dengan data posisi terbaru menunjukkan bahwa taruhan pendek bersih terhadap dolar telah jatuh untuk minggu kedua.
Analis mengatakan perang perdagangan akan merugikan ekspor Asia dan mendorong arus keluar dari pasar ekuitas berorientasi ekspor seperti Singapura, Malaysia dan Taiwan.
Peneliti dan media negara China telah membicarakan kemungkinan dampak perdagangan AS terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia dan menggambarkan sikap pemerintahan Trump pada perdagangan sebagai produk dari “gangguan kecemasan”.
Pada hari Senin, saham Asia berada pada zona hijau dengan saham China mengungguli rekan-rekan regional mereka, sementara indeks saham AS berjangka naik 0,7 persen di awal perdagangan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak positif dengan meningkatnya pasar saham Asia dan Eropa.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group