(Vibiznews – Commodity) – Harga biji-bijian mixed pasca laporan export pada hari Kamis, hanya harga kedelai yang turun karena perang tariff antara AS dan Cina, sedangkan gandum dan jagung masih naik karena ekspor meningkat
Harga gandum Juli di CBOT naik 7 sen menjadi $4.95 ¼ per bushel. Laporan export USDA untuk minggu ini sampai 14 Juni sebesar 461,633 MT lebih tinggi dari perkiraan. Eksport gandum pada tahun ini lebih besar 23.6% dari laporan tahun lalu dan kenaikan 52.7% dari minggu lalu. Filipina membeli 137,000 MT, Jepang membeli 118,500 MT. Eksport mingguan naik 37.71% dari minggu sebesar 426,920 tapi masih lebih rendah 31.63% dari ekspor mingguan pada tahun lalu. Dari laporan tender Jepang mengimpor gandum sebesar 91,188 MT kombinasi antara AS (65,943 MT) dan Australia. Produksi gandum Rusia di tahun 2018 turun 67.4 MMT, ini adalah produksi terendah dari perkiraan dibanding laporan USDA 68.5 MMT.
Harga kedelai September turun 9 cent menjadi $8.80 ½ per bushel.
Ketidak-pastian perdagangan antara AS-Cina masih sangat mempengaruhi pasar. Eksport dari persediaan kedelai lama pada minggu ini sebesar 301,745 MT lebih baik dari tahun lalu. Belanda membeli 240,300 MT, Cina membatalkan pembelian sebesar 66,000 MT . Penjualan total dari persediaan baru sebesar 227,605 MT. Pengiriman eksport kedelai sebesar 992,047 MT naik dari tahun lalu dan 66.1% lebih besar dari minggu lalu.
Harga jagung September naik 2 ¾ sen menjadi $3.66 ½ perbushel. Laporan ekspor jagung dari USDA menyatakan bahwa penjualan dari persediaan lama di bawah perkiraan sebesar 165,917 MT pada minggu lalu sampai tanggal 14 Juni. Penjualan ini adalah penjualan mingguan yang terendah sejak 28 Desember. Penjualan dari persediaan bari sebesar 339,692 MT. Pengiriman ekspor dari jagung sebesar 1.763 MT, kenaikan 25.4% dari minggu lalu dan diatas dari pengiriman tahun lalu. Importir Korea Selatan membeli 126,000 MT jagung pada tender hari Kamis.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group