(Vibiznews – Commodity) – Harga gula acuan dunia yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional berjangka ICE turun kembali pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Selasa (17/07), setelah perdagangan sebelumnya anjlok oleh profit taking pasar. Turunnya harga gula menerima sentimen dari kuatnya dollar AS.
Harga gula berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Mei di ICE New York turun 4 dolar atau 1,2 persen dari posisi akhir perdagangan sebelumnya ke posisi $11,13 per pound. Harga gula sempat menguat pada akhir perdagangan pekan lalu setelah sepekan lebih anjlok parah.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan harga gula di ICE selanjutnya menerima sentimen dari meningkatnya produksi gula di India. Produksi diperkirakan melonjak hampir sepersepuluh menjadi antara 35 juta ton dan 35,5 juta ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, harga gula berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak di kisaran support $11,10 hingga $10,52 Namun jika terjadi perubahan arah akan menuju kisaran resisten $11,20 hingga $11,85.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



