(Vibiznews-Commodity) Emas terus kehilangan pijakan selama sesi perdagangan Eropa pada hari Rabu kemarin dan saat ini berada pada kerendahan selama satu tahun disekitar area $1222-23.
Naiknya dolar AS dan turunnya harga minyak mentah kekuatan yang bekerja membuat harga emas turun. Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan turun $3.90 per ons pada $1,223.50. Perak Comex bulan September turun $0.167 pada $15.45 per ons.
Komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang bagus mengenai outlook ekonomi AS memicu pergerakan “bullish” bagi “greenback”. Indeks dolar AS sekarang bergerak diatas batas 95 dan dipandang sebagai faktor kunci yang sangat membebani komoditi yang berdenominasikan dolar AS.
Komentar dari Powell juga menunjukkan bahwa ketidak pastian mengenai kebijakan perdagangan tidak akan mencegah the Fed dari menaikkan tingkat bunga secara bertahap, yang menyebabkan arus keluar dari metal kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Para trader menantikan juga rilis data pasar perumahan AS supaya bisa dapat memanfaatkan kesempatan jangka pendek.
Harga emas tetap berada dalam tekanan bertengger dekat kerendahan selama 12 bulan dengan data perumahan AS terbaru yang melemah lebih daripada yang diperkirakan.
Data ekonomi dari departemen perdagangan AS menunjukkan bahwa “housing starts” AS turun 12.3% menjadi 1.17 juta unit pada bulan Juni, turun dari revisi bulan Mei sebesar 1.3 juta. Perkiraan konsensus adalah sekitar 1.32 juta.
Menurut laporan ini, “housing starts” telah jatuh ke kerendahan selama 9 bulan. Secara setahun, konstruksi perumahan turun 3%. “Housing Construction” setahun turun 3% dari bulan Juni 2017.
Namun, data yang mengecewakan tersebut tidak banyak mempengaruhi harga emas yang telah terperosok dalam tren turun selama tiga bulan. Data ekonomi tidak mempunyai banyak pengaruh atas emas dengan investor sedang fokus atas momentum naiknya dolar AS.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
