(Vibiznews – Index) – Saham Asia bergerak naik di awal pembukaannya pada Kamis karena penguatan di Wall Street yang optimis mendukung sentimen investor global, sementara kegelisahan akan perang perdagangan mendorong yuan lepas pantai China ke level terendah satu tahun.
Dolar mundur dari level tertinggi tiga minggu karena investor tutup posisi untuk ambil keuntungan dari kenaikan mata uang yang terjadi setelah kesaksian Presiden Federal Reserve Jerome Powell yang memperkuat prospek ekonomi yang kuat.
Indeks MSCI terluas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,53 persen, sementara Nikkei Jepang dan patokan Australia masing-masing naik 0,42 persen dan 0,38 persen.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 0,32 persen dan S & P 500 naik 0,22 persen mencapai tertinggi lebih dari lima bulan, sementara Nasdaq Composite menurun sedikit, 0,01 persen.
Pasar saham juga didukung oleh Powell yang menegaskan kembali bahwa ekonomi AS sehat, meskipun ia memperingatkan bahwa meningkatnya proteksionisme dunia tidak akan berlebih-lebihan yang akan menimbulkan risiko bagi ekspansi ekonomi global.
Di pasar valuta asing, ketakutan akan dampak perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China membuat yuan lepas pantai menjadi 6.7650 per dolar, mencapai level terendah sejak Juli, 2017.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik ke tiga minggu tinggi 95,4 sebelum menetap di sekitar 95,08, naik 0,2 persen. Terhadap yen Jepang, dolar mencapai 6-1 / 2 bulan terkuat, di 113,140 yen dan pada Rabu euro turun 0,16 persen menjadi $ 1,164.
Dalam kesaksian kongres dua hari, Powell Fed mengatakan ia percaya Amerika Serikat berada di jalur untuk tahun pertumbuhan yang stabil, dan mengecilkan risiko terhadap ekonomi AS dari konflik perdagangan meningkat.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang