(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao yang diperdagangkan di bursa komoditas berjangka internasional akhir perdagangan sesi Rabu (18/07) masih menunjukkan posisi yang lemah dan anjlok parah dipicu oleh kondisi cuaca di Afrika Barat membaik. Bagusnya cuaca akan mendukung panen besar kedepan dan mengkhawatirkan pasar akan peningkatan pasokan.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan September di ICE New York turun $58 atau 2,4 persen ke posisi $2337 per ton, setelah sempat jatuh ke posisi harga $2321 yang merupakan harga terendah sejak 8 Juni 2018.
Namun di London, harga kakao berjangka untuk bulan September turun 34 poundsterling atau 2 persen pada 1.709 pound per ton, yang merupakan harga terendah sejak 14 Juni.
Analis Vibiz Research Center melihat anjloknya harga kakao di bursa ICE oleh masih tingginya permintaan dollar AS di pasar forex. Harga kakao dalam pekan ini telah anjlok sebanyak 8 persen.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York malam nanti diperkirakan naik secara teknikal ke kisaran resisten $2409 hingga $2505 . Namun jika lanjutkan pelemahan akan terpukul ke support $2320 hingga $2255.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang