(Vibiznews – Commodity) – Harga gula acuan dunia yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional berjangka ICE kemabli menurun pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Kamis (19/07). Harga terus berada di bawah tekanan oleh ekspektasi pasokan yang lebih terutama dari India, di mana produksinya melonjak musim ini.
Harga gula berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Oktober di ICE New York turun 0,05 sen atau 0,5 persen dari posisi akhir perdagangan sebelumnya ke posisi $11,03 per pound. Sebelumnya harga gula juga mendapat tekanan dari anjloknya mata uang Brasil.
Namun dari sisi fundamental produsen gula Brasil, produksi gula negeri tersebut di tahun 2018/19 diproyeksikan turun menjadi 28 juta ton dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 31 juta ton karena kekeringan dan produksi etanol tinggi.
Penurunan harga juga masih terjadi pada gula putih berjangka untuk kontrak bulan Oktober yang turun $1,50 atau 0,5 persen ke posisi $ 320,60 per ton.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, harga gula berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak di kisaran support $10,90 hingga $10,05. Namun jika terjadi perubahan arah akan menuju kisaran resisten $11,13 hingga $11,85.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang