(Vibiznews – Commodity) – Setelah harga kakao akhir pekan lalu di bursa ICE anjlok cukup parah ke posisi harga terendah dalam 5 bulan perdagangan, membuka perdagangan awal pekan rebound tipis. Kenaikan harga bahan baku cokelat tersebut dipicu oleh turunnya nilai dollar AS dan juga sentimen laporan ketidakpastian tentang prospek produksi di petani utama Pantai Gading.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa panen tanaman tengah tahun di negara pemasok terbesar-Pantai Gading akan menurun 25 persen dibandingkan dengan panen pertengahan tahun lalu, meskipun yang terakhir sangat tinggi.
Diujung perdagangan awal pekan beberapa jam lalu, harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan September di ICE New York naik 6 sen atau 0,27 persen pada posisi $ 2,239 per ton. Akhir pekan harga jatuh ke posisi $ 2,223 per ton yang merupakan level terlemah untuk kontrak sejak awal Maret.
Kenaikan harga juga terjadi bursa London, harga kakao London untuk kontrak bulan Desember naik 7 pound atau 0,4 persen pada 1.684 pound per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York malam nanti diperkirakan kembali negatif dan secara teknikal turun ke kisaran support $2210 hingga $2193. Namun jika terus positif akan naik ke resisten $2287 hingga $2315.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang