(Vibiznews – Commodity) – Harga emas merosot ke level terendah sejak Januari 2017 pada Rabu pagi, tertekan karena dolar AS bertahan ke level tertinggi dalam 13 bulan.
Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada $ 1,192.11 per ounce pada pukul 01:10 GMT, setelah mencapai harga terendah sejak akhir Januari 2017 yaitu di $ 1,190.77.
Demikian juga dengan harga emas berjangka AS turun 0,1 persen pada $ 1,199.1 per ounce.
Bursa saham Asia merosot pada Rabu, gagal untuk mengikuti kenaikan Wall Street ditengah-tengah posisi dolar yang berada di dekat puncak 13-bulan, dikarenakan kekhawatiran tentang krisis keuangan Turki yang membebani selera investor, meskipun posisi lira saat ini sudah bergerak jauh dari rekor terendahnya.
Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Selasa bahwa Turki akan memboikot produk elektronik dari Amerika Serikat, membalas Washington yang telah membantu mendorong lira ke rekor terendah.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara di zona Euro lebih baik dari yang diharapkan pada kuartal kedua, dengan perkiraan bahwa efek negatif dari ketegangan perdagangan global mungkin akan terlihat nanti di akhir tahun.
Pemerintah China mempercepat rencana untuk berinvestasi miliaran dolar dalam proyek-proyek infrastruktur saat ekonomi negara ini menunjukkan tanda-tanda pendinginan lebih lanjut, dengan pertumbuhan investasi yang melambat ke rekor rendah dan perilaku konsumen yang beralih menjadi lebih berhati-hati.
SPDR Gold Trust, fund manager yang terbesar di dunia, mengatakan posisi investasi di emasnya anjlok 1,01 persen menjadi 776,65 ton pada hari Selasa dari 784,60 ton pada hari Senin.
Harga saham tambang emas Gold Fields di Afrika Selatan turun lebih dari 12 persen setelah mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya berencana untuk memotong biaya dan memberhentikan 1.100 pekerja di lokasi tambang South Deep.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang
