IHSG Tutup Minggu Nyaris Flat di 6.018, Bursa Asia Tertekan Tensi Perang Dagang

960

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir minggu Jumat sore ini (31/8) terpantau ditutup stagnan dengan melemah tipis 0,01% atau 0,504 poin ke level 6.018,460 setelah dibuka melemah di level 5.959,301. Pasar rebound di akhir sesi dari sempat tergerus lebih dari 1%, dengan masih terpengaruh sentimen negatif dari bursa regional yang melemah oleh kekhawatiran tensi perang dagang.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terpantau ditutup melemah ke level Rp 14.725, sedangkan dollar AS di pasar global kembali tertekan setelah kemarin bangkit di tengah naiknya isyu perang dagang AS dan China kembali. Rupiah masih lanjut lemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.685.

Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG melemah 57,388 poin (0,95%) ke level 5959,301. Indeks LQ45 turun 12,346 poin (1,3%) ke level 939,913. Sampai ke istirahat siang, IHSG tetap melemah 71,617 poin (1,19%) ke 5.947,347. Indeks LQ45 menurun 15,457 poin (1,62%) ke 937,194.

IHSG kemudian berupaya rebound dan ditutup hampir flat dengan turun tipis -0,01% atau -0,504 poin ke level 6.018,460. Indeks LQ45 juga melemah -0,769 poin (-0,08%) ke 951.882. Sebanyak empat sektor tampak melorot. Sektor saham aneka industry tampil turun terdalam -2,45%.

Tercatat 146 saham menguat, 228 saham melemah dan 124 saham stagnan. Perdagangan saham cenderung moderat dengan frekuensi perdagangan saham 300.755 kali transaksi sebanyak 8,3 miliar lembar saham senilai Rp 8,7 triliun.

Sementara itu, bursa regional hari ini ditutup umumnya dalam zona merah, di antaranya Indeks Nikkei 225 turun 0,02% dan Indeks Hang Seng turun 0,46%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran jajaran top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG), Metropolitan Kentjana (MKPI), Unilever Indonesia (UNVR), dan Pelat Timah (NIKL).

Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dari uptrend bertahapnya, sementara faktor fundamental khususnya tensi perang dagang masih memengaruhi bursa Asia. Secara teknikal masih memungkinkan untuk menanjak, biasanya melalui fase konsolidasi beberapa saat dahulu, dengan tetap mengacu kepada sentimen bursa kawasan. Resistance saat ini berada di level 6.086 dan 6.117. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual di level ini, support ke level 5.934, dan bila tembus ke level 5.689.

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here