Harga Brent Turun, Persediaan Minyak Mentah AS Naik Lebih Tinggi Dari Prediksi

488

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak pada hari Rabu mundur dari kenaikan di hari sebelumnya, terdesak di tengah kejutan kenaikan stok minyak mentah AS.

Minyak mentah Brent berjangka telah turun 22 sen, atau 0,28 persen, menjadi $ 78,81 per barel pada pukul 00:42 GMT, memangkas kenaikan 1,26 persen yang dicapai pada Selasa.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,20 persen, atau 14 sen, menjadi $ 69,71 per barel.

Persediaan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel menjadi 397,1 juta dalam seminggu hingga 14 September, menurut data yang dirilis pada Selasa oleh American Petroleum Institute (API), sementara para analis memprediksi adanya penurunan 2,7 juta barel.

Timbunan bahan bakar distilat, yang termasuk minyak diesel dan pemanas, naik 1,5 juta barel, demikian data yang ditunjukkan oleh API, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 651.000 barel.

Sementara itu, para menteri dari negara-negara OPEC dan produsen non-OPEC akan bertemu pada hari Minggu untuk membahas kepatuhan dengan kebijakan output. Sumber-sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada tindakan segera direncanakan dan para produsen akan mendiskusikan bagaimana membagi peningkatan output yang disepakati sebelumnya.

OPEC dengan sekelompok produsen non-OPEC yang mencakup Rusia mulai menahan pasokan minyak pada tahun 2017 untuk mengakhiri kelebihan pasokan global dengan tujuan untuk menaikkan harga.

Bloomberg melaporkan bahwa sementara Arab Saudi tidak memiliki keinginan untuk mendorong harga lebih tinggi dari $ 80, namun tidak mungkin lagi untuk menghindarinya. Sanksi AS yang mempengaruhi sektor perminyakan Iran akan mulai berlaku mulai 4 November.

Di tempat lain, eskalasi terbaru dalam perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China memicu kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.

Beijing pada hari Selasa dengan cepat menambahkan $ 60 miliar produk AS ke daftar tarif impor sebagai balas dendam atas pungutan yang direncanakan Presiden Donald Trump atas barang-barang hina senilai $ 200 miliar.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here