Emas Melemah Ditengah Menguatnya Dolar, Pasar Jepang, China Dan Korsel Tutup

609

(Vibiznews – Commodity) – Emas melemah lebih rendah pada hari Senin karena dolar bertahan di tengah berita bahwa China telah membatalkan pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat, dengan pasar juga mengamati pertemuan Federal Reserve AS minggu ini untuk panduan kenaikan suku bunga dimasa yang akan datang.

Harga emas di pasar spot beringsut turun 0,2 persen menjadi $ 1,196.51 pada pukul 00:39 GMT, setelah jatuh sebanyak 1,3 persen pada hari Jumat di tengah menguatnya dolar. Emas berjangka AS hampir tidak berubah di posisi $ 1,201.1 per ounce.

Likuiditas diperkirakan akan tipis selama jam perdagangan di Asia karena pasar di Jepang, China dan Korea Selatan ditutup untuk liburan.

Investor benar-benar fokus pada perang perdagangan antara China dan AS karena China menambahkan $ 60 miliar produk AS ke daftar tarif impornya, membalas terhadap bea masuk impor senilai $ 200 miliar yang mulai berlaku pada hari Senin.

China juga membatalkan pembicaraan perdagangan tingkat menengah dengan Amerika Serikat, serta kunjungan yang diusulkan ke Washington oleh wakil perdana menteri Liu He yang awalnya dijadwalkan pada minggu ini, demikian laporan Wall Street Journal.

Investor juga menunggu pertemuan Federal Reserve minggu ini. Bank sentral AS secara luas diharapkan menaikkan suku bunga acuan dan menjelaskan jalur untuk kenaikan suku bunga di masa mendatang. The Fed akan mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya pada hari Rabu.

Pasar keuangan harus bersiap-siap untuk mengatasi gejolak yang panjang karena lebih banyak bank sentral utama di dunia mulai menutup program stimulusnya dan mulai menaikkan suku bunga, demikian laporan terbaru dari Bank for International Settlements.

Dolar stabil terhadap sejumlah mata uang di 94.221. Dolar menguat terhadap pound pada hari Jumat di tengah keraguan tentang kesepakatan Brexit.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada hari Jumat bahwa pembicaraan Brexit dengan Uni Eropa telah menemui jalan buntu, dengan menantang Blok Eropa untuk membuat rencana sendiri sehari setelah para pemimpin Uni Eropa mencaci maki proposal.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here