IHSG Selasa Stagnan Turun Tipis 0,13%; Berlakunya Tarif Impor Baru Menekan Bursa Asia

504

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa sore ini (25/9) terpantau stagnan dengan melemah terbatas -0,13% atau -7,921 poin ke level 5.874,299 setelah dibuka stabil di level 5.888,681. Pelemahan IHSG terlihat searah dengan bursa Asia yang umumnya berakhir di zona merah di tengah naiknya kembali tensi perang dagang AS dengan China dengan tariff baru mulai berlaku Senin ini.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terpantau melemah ke level Rp 14.915, sementara dollar AS cenderung terkoreksi tipis di pasar Asia dan Eropa setelah menguat semalam di sesi pasar Amerika. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.860.

Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG menguat tipis 5,55 poin (0,12%) ke level 5.888,681. Indeks LQ45 naik 1,62 poin (0,17%) ke 929,83. Sampai ke istirahat siang, IHSG turun 28,051 poin (0,48%) ke 5.854,169. Indeks LQ45 turun 5,004 poin (0,54%) ke 922,994.

IHSG kemudian agak merangkak di zona merah dan ditutup melemah -0, 13% atau -7,921 poin ke level 5.874,299. Indeks LQ45 juga turun 1,386 poin (0,15%) ke 926,612. Hari ini enam dari sepuluh sektor tampak mengalami tekanan. Sektor yang mencatatkan penurunan tertinggi adalah sektor aneka industry dengan menurun 1,58%, disusul sektor konstruksi yang turun 0,63%.

Tercatat sebanyak 163 saham naik, 175 saham turun dan 142 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak sepi dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 312.873 kali transaksi sebanyak 8,7 miliar lembar saham senilai Rp 5,489 triliun.

Sementara itu, bursa regional hari ini ditutup agak mixed mayoritas dalam zona merah, di antaranya Indeks Nikkei yang naik tipis 0,29% dan Indeks Shanghai yang turun 0,58%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) -4,22%, Lippo Karawaci (LPKR) -2,38%, dan Unilever (UNVR) -2,28%.

Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini cukup terpengaruhi sentimen negative bursa kawasan Asia, dengan memanasnya lagi tensi konflik dagang antara AS – China, yang kembali semakin menekan rupiah. Pelemahan terbatas IHSG ini masih memungkinkan bargain hunting mengingat investor asing yang cenderung net buy, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.086 dan 6.117. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual di level ini, support ke level 5.781, dan bila tembus ke level 5.621.

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here