(Vibiznews – Commodity) – Anjloknya perdagangan saham sejak sesi Asia hingga sesi Eropa hari Selasa (02/10) membuat pasar komoditi emas menjadi pilihan pasar sebagai investasi safe haven selain Yen Jepang. Menurunnya minat pasar akan perdagangan aset beresiko sudah terlihat dari anjloknya yield obligasi AS perdagangan semalam.
Ada beberapa sentimen yang mengkhawatirkan perdagangan pasar keuangan global hingga hari kedua bulan Oktober, selain permasalahan eskalasi krisis dagang AS-China juga muncul kekhawatiran permasalahan di kawasan Eropa seperti meningkatnya ketegangan antara Uni Eropa dengan Italia terkait target anggaran Italia yang cukup besar defisitnya.
Namun, kenaikan bullish yang kuat dalam dolar AS, terutama dipimpin oleh penurunan berkelanjutan dalam mata uang Euro dan Pound Inggris, ternyata menjadi satu-satunya faktor yang menjaga kelangkaan kenaikan lebih lanjut untuk komoditi denominasi dolar ini.
Terpantau harga spot emas (LLG) naik 0,27 persen pada $1192.96 per troyons setelah sempat mencapai posisi diatas $1194 yang merupakan tertinggi dalam 3 hari. Demikian juga dengan harga emas berjangka AS naik 0,24% ke posisi $1194.60 per troyons.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi bullish terus oleh ekspektasi penurunan dolar sekalipun sepinya rilis data makro AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
