(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau melemah pada perdagangan awal pekan Senin sore (8/10), karena dolar yang menguat setelah bank sentral China melonggarkan kebijakan moneter domestiknya untuk mendukung ekonomi di tengah kekhawatiran bahwa konflik perdagangan yang meningkat dengan AS dapat menghantam pertumbuhan ekonomi China.
Bank Rakyat China (PBOC) pada hari Minggu mengumumkan pemotongan tajam rasio kas yang harus ditahan perbankan sebagai cadangan, selangkah mendekati penurunan biaya bunga dan memacu pertumbuhan.
Spot emas turun 0,7 persen ke level $1,193.12 per ounce pada Senin sore WIB. Emas berjangka AS juga turun 0,5 persen menjadi $1,199.8 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore WIB ini menguat ke level 95,90 dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,63.
Ekonom dari National Australia Bank berpendapat bahwa meskipun indeks dolar belum memperoleh gain yang banyak, tetapi keputusan China itu mungkin dilihat oleh para pelaku pasar sebagai tanda kelemahan akibat perang dagang, yang berdampak menguntungkan dolar.
Bursa saham di Asia hari ini umumnya merosot karena pasar kawasan China tersandung di hari perdagangan pertama mereka setelah liburan selama seminggu.
Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari level puncaknya pada bulan April, sebagian besar karena penguatan dolar, yang telah diuntungkan dari ekonomi AS yang berkilau, meningkatnya suku bunga AS dan kekhawatiran terhadap perang dagang global.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas duniasecara masih belum lepas dari rentang konsolidasinya selama hampir dua bulan terakhir setelah sebelumnya terseret dalam downtrend dari awal April lalu, sedangkan dollar mendekati lagi level enam minggu tertingginya. Harga emas, kalau terus tertekan, akan menuju level support di $1.180,32 dan $1.159,79. Sedangkan, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.213,86 dan level $1.220,69.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau turun Rp1.000 ke level harga Rp679.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Jumat kemarin di Rp680.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
