(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari perdagangan pada hari Rabu (31/10) sekalipun tekanan bearish akan meningkatnya pasokan dan kekhawatiran atas prospek permintaan di tengah perang perdagangan AS-Cina terus membebani pasar.
Harga minyak mentah Brent berjangka menguat 67 sen atau 0,8 persen menjadi $ 76,54 per barel setelah perdagangan sebelumnya turun 1,8 persen yang merupakan titik terendah sejak 24 Agustus pada $75,09 per barel.
Kemudian harga minyak mentah berjangka WTI 6 sen atau 0,9 persen menjadi $ 66,82 per barel setelah turun 1,3 persen sehari sebelumnya yang mencapai titik terlemah sejak 17 Agustus di $ 65,33 per barel.
Kedua harga patokan minyak mentah tersebut telah jatuh sekitar $10 per barel dari tertinggi empat tahun yang dicapai pada minggu pertama bulan Oktober, dan berada di kinerja bulanan terburuk mereka sejak Juli 2016.
Harga minyak telah terperangkap dalam kemerosotan pasar keuangan global bulan ini, dengan pasar ekuitas berada di bawah tekanan dari potongan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Secara fundamental terdadapat sinyal bearish saat American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah AS naik 5,7 juta barel pekan lalu, lebih dari perkiraan analis untuk persediaan 4,1 juta barel. Dan malam nanti pasar akan melihat data resmi pemerintah tentang inventaris minyak AS yang akan dirilis.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens



