(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau stabil agak flat pada perdagangan Kamis pagi (8/11) WIB, sementara dolar juga mendatar dan investor mengalihkan perhatiannya ke pertemuan Federal Reserve minggu ini untuk mencari petunjuk terkait kenaikan suku bunga di masa depan.
Spot emas terpantau stabil agak turun sedikit di level $1,225.42 per ounce pada Kamis pagi WIB. Emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi $1,226.6 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini mendatar ke level 96,18, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,19.
Bursa saham Asia terlihat naik pada Kamis pagi, dimana investor merasa lega telah melewati pemilihan paruh waktu AS tanpa kejutan politik yang besar, rterdapat rally di Wall Street, sementara dolar merebut kembali sejumlah loss sebelumnya.
Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakannya pada hari Rabu waktu AS, menghadapi peta politik yang bergeser tetapi sedikit data ekonomi belakangan ini yang dapat mengubah rencana kenaikan suku bunga pada bulan Desember dan selanjutnya di tahun depan, demikian rilis dari Reuters hari ini (8/11).
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia sebulan terakhir masih berada di range konsolidasi dan bergerak sempit dengan seminggu terakhir loss, sedangkan dollar juga tampak agak mendatar. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.243,01 dan level $1.265,45. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.211,54 dan $1.180,32.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau turun Rp6000 ke level harga Rp668.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Rabu kemarin di Rp674.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
