(Vibiznews – Commodity) – Harga gula di pasar komoditas New York ICE berhasil bangkit di akhir sesi perdagangan hari Senin (12/11) yang ditutup pada Selasa pagi (13/11) setelah 5 hari berturut sebelumnya terpukul. Kenaikan harga karena penggunaan tebu untuk menghasilkan etanol di Brasil memperlemah prospek untuk output gula.
Data produksi tebu dan gula untuk Brasil Tengah-Selatan yang dikeluarkan oleh kelompok industri tebu UNICA dipandang konstruktif. Untuk paruh kedua bulan Oktober menunjukkan hanya 30,2 persen dari tebu yang digunakan untuk membuat gula daripada etanol.
Dari data tersebut pasar memperkirakan pasokan gula mentah di pasar global menurun sekalipun ada laporan lain menunjukkan terjadi surplus produski di beberapa tempat produsen gula.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York pada Selasa pagi (13/11) ditutup naik 0,21 persen atau 1,7 persen menjadi 12,94 sen per pon. Demikian juga dengan harga gula putih Desember ditutup naik $ 1,80 atau 0,5 persen pada $ 345,90 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula rebound oleh aksi bargain hunting yang juga mendapat dukungan proyeksi pelemahan dollar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



