(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) akhir sesi perdagangan hari Rabu (21/11) yang ditutup pada Kamis pagi (22/11) anjlok kembali oleh melemahnya mata uang produsen top Brazil ke level terendah 4 sesi terhadap dolar.
Anjloknya real meningkatkan pengembalian lokal pada komoditas denominasi dolar, sehingga mendorong penjualan produsen. Bearishnya harga kopi Arabika juga oleh laporan ICE untuk pasokan kopi arabika terus naik dan membukukan tertinggi 4 tahun dari 2,459 juta tas.
Namun untuk harga kopi robusta alami penurunan hingga jatuh ke level terendah 1-1 / 2 bulan terbaru oleh laporan melimpahnya pasokan kopi global. Selain produksi di Vietnam yang dilaporkan sebelumnya, USDA’s FAS memproyeksikan produksi kopi 2018/19 di Indonesia, penanam kopi robusta terbesar ketiga di dunia, akan naik 4,8% y / y menjadi 10,9 juta kantong.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun 0,80 atau 0,70% pada $114,10 per lb. Demikian juga dengan harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $ 4 atau 0,86 persen pada $ 1.615 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika bisa naik kembali oleh proyeksi penguatan mata uang Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang