(Vibiznews – Commodity) – Harga cocoa di pasar komoditas ICE New York di akhir sesi perdagangan hari Selasa (27/11) yang ditutup pada Rabu pagi (28/11) akhirnya rebound setelah 5 hari perdagangan anjlok hingga jatuh ke posisi terendah 1-1/2 bulan . Kenaikan harga cocoa ini dipicu oleh sentimen tanda-tanda pasokan global yang lebih ketat.
Pasar banyak melakukan bargain hunting setelah menerima laporan dari ICE untuk persediaan kakao global turun ke level terendah 10-1/2 bulan dari 3,548 juta kantong. Harga kakao bursa London juga alami kenaikan yang mendapat dorongan dari pelemahan pound.
Sebelumnya harga Kakao dijual ke posisi terendah 1-1/2 bulan karena tanda-tanda produksi yang kuat dimana Pantai Gading melaporkan bahwa petani mengirim 593.079 MT kakao ke pelabuhan dari 1 Oktober-25 November, naik 36,7% dari waktu yang sama tahun lalu. Demikian juga Dewan Kakao Ghana pekan lalu mengatakan membeli 210.009 MT kakao dari petani 5 Oktober-15 November, lebih dari jumlah tahun sebelumnya 99.682 MT. Selain itu, kondisi cuaca sebagian besar menguntungkan di semua wilayah yang tumbuh di Afrika Barat.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York naik $29 atau 1,37 persen pada posisi $2.145 per ton. Demikian juga untuk harga kakao di bursa London alami kenaikan 27 pound atau 1,72 persen pada 1,566 pound per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York malam nanti diperkirakan masih tetap positif oleh sentimen turunnya pasokan global tersebut.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



