(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) New York akhir sesi perdagangan awal pekan bangkit dari posisi terendah 2-1/2 bulan oleh laporan ICO memangkas perkiraan surplus kopi global 2017/18 menjadi 1,59 juta tas dari estimasi Oktober 2,58 juta tas.
Selain itu juga, kekhawatiran tanaman di Brasil memberi harga kopi arabika meningkat setelah Somar Meteorologia mengatakan hujan di Minas Gerais, wilayah pertumbuhan kopi terbesar Brasil adalah 27,7 mm dalam seminggu terakhir atau hanya 43% dari rata-rata historis.
Sedangkan harga kopi robusta jatuh ke level 2-1/2 bulan rendah karena peningkatan ekspor dari Vietnam, produsen kopi robusta terbesar di dunia setelah Departemen Bea Cukai Umum Vietnam melaporkan ekspor kopi Vietnam November 138.138 MT, naik 32% y/y, dan ekspor kopi Vietnam Jan-Nov naik 2,8% y/y pada 1,72 MMT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup naik 1,05 atau 1,01% pada posisi $105,15 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $6 atau 0,39 persen pada $ 1.521 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika akan terus naik oleh pelemahan dolar dan robusta berpotensi lemah lagi oleh penguatan kurs pound Inggris.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang