(Vibiznews-Forex) – Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD hari Jumat (18/01) yang dibuka lebih rendah pada sesi Asia terus terkoreksi menuju kisaran supportnya setelah perdagangan sebelumnya mencapai posisi tertinggi dalam 2 bulan. Pelemahan kurs poundsterling cenderung tertekan profit taking pasar setelah menerima sentimen positif dari penurunan yang terjadi dalam ketidakpastian politik Inggris.
Kalender ekonomi di Inggris pada akhir pekan hanya data penjualan ritel periode bulan Desember, namun dengan para pedagang fokus sepenuhnya pada Brexit tidak peduli apapun data yang keluar, semua mata akan fokus pada sikap ataupun komentar Perdana Menteri May menyikapi kondisi terkini Brexit.
Setelah draft kesepekatan Brexit ditolak dan PM Theresa May menang dalam mosi tidak percaya anggota parlemen, pemerintah Inggris mengatakan bahwa telah ada kemajuan dalam pembicaraan dengan para anggota parlemen dari Partai Buruh, meskipun belum ada plan B yang melihat cahaya. Inggris akan merilis angka Penjualan Eceran Jumat ini, Desember.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.2981 kini berada di 1.2980 berusaha naik menuju posisi upper BB11 D1 di 1.3008 dan jika tembus akan naik ke R1 hingga R2. Namun jika bergerak negatif akan turun kembali ke posisi 1.2964 dan jika tembus lanjut meluncur ke S1.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3208 | 1.3127 | 1.3025 | 1.2928 | 1.2871 | 1.2762 | 1.2703 |
Buy Avg | 1.2919 | Sell Avg | 1.2904 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group