Harga Gula Berjangka di Amerika dan Eropa Tertekan Minyak Brent

646

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula berjangka  yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York  pada penutupan hari Selasa yang berakhir hari Rabu (23/01) menurun karena profit taking dari penguatan perdagangan sebelumnya. Sentimen negatif pasar datang dari penurunan harga minyak mentah, yang memotong etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak tebu ke arah produksi gula daripada produksi etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Negatif lain untuk gula adalah penurunan harga etanol hidro Brasil untuk minggu ketiga berturut-turut karena harga etanol turun menjadi 1,6044 per liter dalam pekan yang berakhir 18 Januari, terendah dalam 4 bulan. Negatif lain untuk gula adalah penurunan real Brasil ke level terendah 3-minggu terhadap dolar, yang mendorong ekspor oleh produsen gula Brasil.

Namun kerugian terbatas setelah Asosiasi Pabrik Gula India memangkas estimasi produksi gula 2018/19 untuk India, produsen gula terbesar kedua di dunia, menjadi 30,7 MMT dari perkiraan 31,75 MMT Oktober. Harga gula masih mendapat dukungan dari data Selasa lalu dari Unica yang menunjukkan bahwa produksi gula 2018/19 Brasil Center-South hingga Desember turun -26,5% y/y di 26,339 MMT.

Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York sedang turun  0,10 atau 0,77% pada harga $ 12,8593  per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret yang terpantau  di bursa London sekarang sedang turun  6,10 atau 1,72% pada harga $348.60.

Harga gula di New York pekan lalu sempat naik ke level tertinggi 2-1/4 bulan  di tengah tanda-tanda bahwa ekspor gula dari India sebagai produsen gula terbesar kedua di dunia dapat menurun setelah Kantor Perdana Menteri India mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual minimum gula menjadi 31 rupee/kg dari 29 rupee/kg, yang dapat membatasi ekspor gula India.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula bangkit kembali oleh sentimen proyeksi kenaikan harga minyak mentah dan juga kenaikan mata uang Brasil.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here