(Vibiznews – Commodity) – Harga emas berjangka yang diperdagangan pada sesi Asia hari Selasa (29/01) dan juga harga emas spot masih berada di kisaran harga tertinggi dalam 7 bulan, namun pergerakan pagi ini cukup fluktuatif meskipun pergerakan indeks saham sedang merah.
Anjoknya perdagangan saham Asia cukup signifikan masih dipicu kekhawatiran investor akan pemberitaan masih ada kesenjangan besar antara AS dan Cina di bidang perdagangan meskipun kedua belah pihak akan melakukan pertemuan pekan ini. Karenanya investor berbondong-bondong memburu safe haven di saat ketidakpastian dan kepanikan pasar.
Harga emas spot atau LLG pada sesi Asia terpantau pada $1305.14 atau naik tipis sebesar 0,05 persen dari penutupan pasar awal pekan pagi tadi. Demikian juga dengan harga emas berjangka Amerika untuk kontrak bulan Februari berada di posisi $1301.70 atau menguat 0,02 persen.
Terlepas dari sentimen menghindari perdagangan aset risiko, pendorong utama di balik kenaikan emas adalah meningkatnya ekspektasi pernyataan moneter FOMC besok malam yang dovish. Pasar sudah memperkirakan posisi bahwa Fed akan menjeda normalisasi kebijakannya lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sementara itu safe-haven emas juga terus mendapatkan dukungan dari meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global, dengan dampak negatif dari penutupan operasional pemerintah AS yang membebani ekonomi AS serta data ekonomi baru-baru ini di Jerman dan Perancis yang mengecewakan.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas akan terus dipengaruhi oleh sentimen di pasar saham global serta dinamika pergerakan dolar AS yang malam ini akan menerima sentimen dari data kepercayaan konsumen AS oleh CB.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang