(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa sore ini (29/01) terpantau terkoreksi -0,34% atau 22,232 poin ke level 6.436,480 setelah dibuka turun ke level 6.454,473. IHSG tampak tergerus profit taking terutama dari investor lokal, dipimpin turunnya sektor property, terpengaruh juga oleh sentimen negatif bursa kawasan Asia yang melemah karena meningkatnya lagi tensi konflik dagang AS – China.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini terpantau kembali melemah 0,18% ke level Rp 14.095, dengan dollar AS di pasar Asia dan Eropa dalam koreksi di tengah penguatan yen sebagai safe haven menjelang pertemuan the Fed minggu ini. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.068.
Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG turun 4,239 poin (0,07%) ke level 6.454,473. Indeks LQ45 juga berkurang 1,06 poin (0,10%) ke level 1.018,075. Sampai ke istirahat siang, IHSG tetap di zona merah dengan melemah 8.228 poin (-0,13%) ke level 6.450,484. Indeks LQ45 juga turun 0,676 poin (-0,07%) ke level 1.018,461.
IHSG kemudian terus bertahan di zona merah, lalu makin merosot dan ditutup melemah -0,34% atau 22,232 poin ke level 6.436,480. Indeks LQ45 melemah 3,620 poin (0,36%) ke level 1015,517. Hari ini delapan dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah property yang merosot 0,98%, diikuti sektor perkebunan yang turun 0,88%.
Tercatat sebanyak 159 saham naik, 241 saham turun dan 134 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 434.649 kali transaksi sebanyak 11,57 miliar lembar saham senilai Rp 9,56 triliun.
Sementara itu, bursa regional hari ini terlihat umumnya melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang menguat 0,08% dan Indeks Hang Seng yang turun 0,16%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain PT PP (PTPP) -8,48%, Charoen Pokphand (CPIN) -4,82%, Adhi Karya (ADHI) -4,78%, dan Waskita (WSKT) -4,65%.
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini tergerus aksi profit taking–sebagaimana telah diprediksi- terutama oleh investor lokal yang terpengaruh merosotnya bursa regional Asia karena naiknya kembali tensi perang dagang AS – China serta peluang keuntungan mengingat gain bulanan sudah mencapai 4.75%. Berikutnya IHSG akan berpotensi melanjutkan uptrend-nya yang masih kuat, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.607 dan 6.650. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.251, dan bila tembus ke level 6.164.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido