(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York pada akhir perdagangan hari Jumat (01/02) melompat tinggi menghapus semua kerugian selama 3 hari berturut sebelumnya. Demikian untuk perdagangan kopi Robusta bangkit ke posisi tertinggi dalam 2 bulan perdagangan.
Harga kopi Arabika bergerak lebih tinggi mendapat dorongan dari rally mata uang Real Brasil ke level tertinggi 3 bulan terhadap dolar. Semakin kuat Real menghambat ekspor oleh produsen kopi Brasil. Selain itu juga kenaikan harga kopi memiliki pendukung lain dari proyeksi pemerintah Brasil, bahwa produksi kopi Brasil 2019/20 akan turun -18% y/y menjadi 50,5 juta kantong saat panen beralih ke setengah hasil panen yang lebih rendah dari 2. -tahun, meskipun Conab memperkirakan rekor produksi kopi Brasil 2018/19 dari 61,7 juta kantong.
Untuk lompatan harga kopi Robusta mendapat dukungan dari berita Senin lalu bahwa ekspor oleh Vietnam, produsen kopi robusta terbesar di dunia, turun 19,1% y/y menjadi 175.000 MT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup naik $3,80 atau 3,72% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $105,90 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari naik 24 atau 1,57% pada posisi $ 1546 per ton.
Perdagangan sebelumnya harga kopi arabika jatuh ke level terendah 2 minggu setelah Somar Meteorologia memperkirakan hujan sebanyak 50 mm minggu ini di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi terbesar di Brasil. Dan disisi lain persediaan saat ini berlimpah setelah persediaan kopi yang dipantau oleh ICE pada hari Rabu lalu naik ke level tertinggi 4-1/2 tahun di 2,489 juta kantong.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika dapat turun lagi oleh proyeksi retreatnya mata uang Real.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang