(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah berjangka sedang merosot tergelincir pada hari Senin setelah akhir pekan lalu sempat naik sekitar 3 persen ke posisi tertinggi dalam 2-1/2 bulan. Penurunan harga terjadi oleh profit taking pasar pasca penguatan dolar AS, namun ditahan oleh ekspektasi pengetatan pasokan dan tanda-tanda ketegangan perdagangan China-AS bisa mereda.
Harga minyak acuan internasional yaitu minyak mentah berjangka internasional Brent berada di $62,87 per barel atau naik 0,01 atau 0,02 persen dari penutupan terakhir mereka. Namun harga minyak berjangka Amerika atau WTI turun 0,07 persen ke posisi $55.12.
Akhir pekan lalu harga minyak mentah jenis Brent ditutup dengan sempat mencapai posisi tertinggi sejak 21 November 2018 sedangkan minyak berjangka WTI AS sempat mencapai posisi tertinggi sejak perdagangan tanggal 19 November 2018. Pekan lalu harga minyak melonjak oleh sentimen pengetatan pasokan.
Terkait pengetatan pasokan, pasokan minyak dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak turun pada bulan Januari dengan jumlah terbesar dalam dua tahun meskipun terjadi penurunan produksi yang lamban dari Rusia. Produksi minyak Rusia turun menjadi 11,38 juta barel per hari (bph) pada Januari, atau sekitar 35.000 bph dari tingkat Oktober 2018. Rusia telah berjanji untuk mengurangi produksi minyak sebesar 230.000 barel per hari mulai Oktober.
Selain itu juga perusahaan-perusahaan energi AS minggu lalu memangkas jumlah rig minyak yang beroperasi ke level terendah dalam delapan bulan karena beberapa pengebor menindaklanjuti rencana untuk mengurangi pengeluaran untuk sumur-sumur baru tahun ini.
Presiden A.S. Donald Trump minggu lalu mengatakan dia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, mungkin dua kali, dalam beberapa minggu mendatang untuk mencoba menyegel kesepakatan perdagangan yang komprehensif dengan Beijing, tetapi mengakui belum jelas apakah kesepakatan dapat dicapai.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan kisaran resisten harga minyak Brent berada di 63.10-64.95 dan support di 61.90 – 59.75. Untuk minyak WTI kisaran resisten di 55.70 – 57.25 dan kisaran support di 54.55 – 52.54.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang