(Vibiznews – Commodity) – Harga gula berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York hari Selasa yang ditutup hari Rabu (06/02) turun dari puncak tinggi sepekan yang dicapai pada awal sesi. Namun harga gula di ICE London naik ke posisi tinggi 1 pekan.
Harga gula dipangkas dari posisi tinggi oleh ramalan cuaca terbaru dari Somar Meteorologia yang menyerukan adanya hujan pekan ini di Center-South Brasil. Padahal sebelumnya harga gula di New York membukukan posisi tertinggi 1 minggu oleh kekhawatiran tentang kondisi kering di Center-South Brasil, wilayah penghasil gula terbesar.
Selain itu juga dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah yang bearish untuk harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak tebu ke arah produksi gula dari produksi etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula. Untuk kenaikan harga gula ke puncak 1 pekan di bursa ICE London karena aksi bargain hunting jelang penutupan kontrak berjangka bulan Maret Rabu depan.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York sedang turun 0,03 atau 0,23% pada harga $12,82 per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Namun untuk harga gula putih kontrak Maret yang terpantau di bursa London sekarang sedang naik 1,90 atau 0,56% pada harga $341.90.
Di pasar gula berjangka masih terdapat sentimen negatif dari laporan F.O. Licht mengatakan penghancuran total tebu di Thailand, produsen gula terbesar ketiga di dunia, naik 22% y/y dari Oktober-Januari menjadi 63,2 MMT dengan total produksi gula pada waktu yang sama pada 6,6 MMT dibandingkan 5,4 MMT tahun lalu. Selain itu juga, output gula India yang diproyeksikan akan melampaui Brazil tahun ini sebagai produsen gula terbesar di dunia, dimana produksi gula India selama Oktober-Jan naik 8% y/y di 18,5 MMT.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula berpotensi turun lagi oleh lemahnya harga minyak mentah dan juga pelemahan Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang