Harga Minyak di Asia Berusaha Naik Melawan Laporan EIA

725

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Jumat (22/02) menahan diri untuk turun lebih lanjut setelah perdagangan sebelumnya terpukul oleh laporan EIA. Tahanan perdagangan minyak mentah pagi ini datang dari pelemahan dolar AS dan optimisme negoisasi dagang AS-China yang didepan mata.

Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa produksi minyak mentah AS mencapai 12 juta barel per hari (bpd) untuk pertama kalinya minggu lalu. Sumber pemerintah juga merilis tingkat persediaan mingguan industri sebelumnya  naik 3,7 juta barel menjadi 454,5 juta barel. Merespon berita tersebut, harga minyak turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS kini berada di posisi 56.86 atau turun 0,18 persen dari perdagangan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 56.99. Demikian dengan harga minyak mentah berjangka internasional Brent sedang turun 16 sen atau 0,24 persen  ke posisi  $ 67,03 per barel.

Pada akhir perdagangan pekan ini, para pedagang minyak berjangka lebih berkonsentrasi pada berita positif dari front perdagangan AS-Cina daripada kelebihan pasokan. Selama hari pertama kunjungan Wakil Perdana Menteri China di Washington, negara naga itu setuju untuk mengimpor lebih banyak produk pertanian AS.

Perwakilan dari kedua negara juga sedang mempersiapkan Nota Kesepahaman (MoU) yang dapat membantu mencapai kesepakatan segera. Juga, Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Liu He malam nanti untuk memberikan lebih banyak penekanan pada kesepakatan perdagangan.

Untuk pergerakan harga minyak mentah WTI selanjutnya secara teknikal, analyst Vibiz Research memperkirakan harga minyak sekarang berusaha naik menuju resisten kuatnya di 57.20 – 57.90 dan jika tembus lanjut ke 58.13. Namun jika terkoreksi kembali harganya akan turun ke pivotnya di 56.88 dan jika tembus lanjut ke support kuatnya di 56.41 – 55.80.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here