(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Kamis (07/03) retreat dari penguatan harga sebelumnya. Namun di bursa ICE London, harga kopi Robusta masih bergerak kuat dan naik ke posisi tertinggi 1 bulan.
Harga kopi arabika bergerak lebih rendah mendapat sentimen negatif dari tanda-tanda pasokan yang lebih besar setelah Guatemala melaporkan bahwa ekspor kopi Oktober-Februari naik 2,1% y/y menjadi 831.481 kantong. Sedangkan kenaikan harga kopi Robusta di London oleh kekhawatiran kekeringan di Vietnam, produsen kopi robusta terbesar di dunia.
Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Nasional Vietnam mengatakan kekeringan yang diperkirakan terjadi di Dataran Tinggi Tengah Vietnam, wilayah penghasil kopi terbesar Vietnam, kemungkinan akan lebih buruk daripada rata-rata historis dengan kondisi kering dan panas yang berlanjut hingga akhir Maret.
Beberapa hari sebelumnya harga kopi Arabika anjlok ke level terendah 2 bulan oleh tanda-tanda pasokan yang cukup membebani setelah data Jumat lalu dari Kementerian Perdagangan Brasil menunjukkan ekspor kopi Feb Brasil naik 2,6% m/m dan 36,9% y/y menjadi 3,108 juta kantong. Juga, peneliti komoditas Rabobank pada hari Senin memproyeksikan panen kopi 2019/20 Brasil di 57,6 juta kantong, di atas perkiraan Conab (lembaga riset resmi pemerintah Brazil) 54,5 juta kantong. Selain itu, ICO melaporkan Jumat lalu bahwa ekspor kopi global 2018/19 dari Oktober-Januari naik 6,6% y/y menjadi 41,96 juta kantong.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Mei 2019 bursa New York ditutup turun 0,95 poin atau 0,95% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $99,65 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup naik 5 atau 0,33% dari perdagangan sebelumnya pada $1533 per ton.
Perdagangan sebelumnya harga kopi Arabika naik karena tanda-tanda pasokan lebih kecil setelah Columbia, produsen arabika terbesar kedua di dunia, melaporkan output kopi Februari pada 1,106 juta kantong, turun 8,7% y/y.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi robusta dapat turun lagi oleh profit taking pasar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang