(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham kawasan Eropa hari Jumat (05/04) dibuka dan bergerak mixed karena putaran terakhir perundingan perdagangan AS-China berakhir tanpa kesimpulan yang berarti.
Indeks Pan-Eropa Stoxx 600 melemah dari sesi sebelumnya dengan penurunan 0,06 persen serta sektor dan bursa utama bergerak mixed. Indeks CAC 40 Prancis naik 0,15 persen dan FTSE 100 naik 0,03 persen, namun indeks DAX Jerman sedang turun 0,04 persen.
Saham sumber daya dasar Eropa yang punya bisnis kuat ke Cina memimpin kenaikan, naik sekitar 0,5 persen. Itu terjadi setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington dan Beijing membuat kemajuan cepat dalam pembicaraan perdagangan, dan kita akan tahu selama empat minggu ke depan apakah kesepakatan dapat dicapai.
Untuk berita koorporasi, saham Saipem Italia melonjak menuju puncak benchmark Eropa setelah dilaporkan mengamankan kontrak pengeboran lepas pantai di Norwegia dan Timur Tengah dengan total $ 200 juta. Saham-saham yang terdaftar di bursa Milan tersebut naik lebih dari 4 persen.
Sementara itu, saham Hammerson Inggris merosot ke bagian bawah indeks yang tergelincir lebih dari 3 persen. Itu terjadi setelah Jefferies dan Stifel sama-sama memangkas harga target mereka untuk perusahaan real estat, dengan menurunkan rekomendasi sahamnya untuk sell dari hold.
Laporan berita ekonomi, data pesanan pabrik Jerman turun pada tingkat tertajam dalam dua tahun. Sementara itu, sebuah laporan Bloomberg mengatakan pemerintah Italia akan memotong perkiraan PDB (produk domestik bruto) 2019 menjadi hanya 0,1 persen jauh lebih rendah dari perkiraan ekspansi 1 persen pada Desember.
Sebagai informasi perdagangan bursa Eropa pada hari Kamis menghentikan rally 4 hari berturut karena data pesanan pabrik Jerman yang mengecewakan dan laporan muncul bahwa Italia dapat menurunkan perkiraan PDB untuk tahun ini. Indeks Pan European Stoxx 600 turun 0,3 persen dengan DAX Jerman naik tipis 0,3 persen, sementara indeks CAC 40 Prancis turun 0,1 persen dan FTSE 100 dari AS turun 0,2 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang