(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham kawasan Eropa memulai sesi Selasa (30/04) dibuka lebih rendah ikuti trend perdagangan di sesi Asia merespon data yang lebih lemah dari performa bisnis manufaktur dan jasa di China. Sentimen tersebut membangkitkan kekhawatiran tentang ekonomi global.
Indeks Pan-European Stoxx 600 turun 49 poin atau 0,13 persen, dengan sebagian besar sektor dan bursa utama di wilayah negatif. Indeks CAC 40 Prancis turun 0,43 persen, indeks FTSE 100 melemah 0,17 persen, dan indeks DAX Jerman sedang turun 0,14 persen.
Saham sumber daya dasar Eropa dengan eksposur yang besar ke Cina memimpin kerugian saham tak lama setelah bel pembukaan, turun lebih dari 1,5%. Seperti saham Glencore, Aurubis dan Hydro adalah yang berkinerja terburuk, semua diperdagangkan sekitar 2% lebih rendah.
Saham Danske Bank jatuh ke bagian bawah indeks, merosot hampir 7% setelah pemberi pinjaman melaporkan laba di bawah ekspektasi dan memangkas prospeknya untuk sisa tahun ini.
Namun terdapat pergerakan saham yang kuat pada saham raksasa minyak Inggris BP yang naik 1 persen lebih setelah melaporkan pendapatan sebagian besar sesuai dengan ekspektasi. Demikian juga terjadi lonjakan pada saham pembuat chip AMS yang terdaftar di bursa Austria , naik hingga 19 persen lebih setelah pemasok Apple tersebut melaporkan prospek optimis untuk kuartal kedua, didorong oleh meningkatnya jumlah smartphone Android menggunakan sensor optik 3D-nya.
Sentimen pergerakan selanjutnya investor akan mencermati beberapa rilis data ekonomi penting sesi Eropa seperti salah satunya data prelim PDB kuartal pertama tahun 2019 yang diperkirakan meningkat.
Sebagai informasi, perdagangan bursa Eropa akhir pekan lalu ditutup lebih tinggi meskipun data sentimen ekonomi zona euro lemah dan berlanjutnya ketidakpastian atas masa depan politik Spanyol. Indeks Pan Eropa Stoxx 600 naik 0,1 persen dengan indeks DAX Jerman naik tipis 0,1 persen, sementara indeks CAC 40 Prancis dan FTSE 100 AS keduanya naik sekitar 0,2 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang