Harga Gula ICE New York dan London Manis Kembali

533

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari  Rabu (08/05) bangkit dari posisi terendah 7-bulan. Demikian juga untuk  harga gula putih di bursa ICE London rebound dari  posisi terendah 7 bulan.

Harga gula pulih dari kerugian awal  dipicu oleh perkiraan dari Meir Commodities India Pvt. bahwa produksi gula India 2019/20 dapat turun 10,9% y/y menjadi 29,5 MMT karena cuaca kering. Sedangkan harga gula di ICE London turun  setelah Conab memperkirakan produksi gula 2019/20 di Brasil akan naik  17,4% y/y menjadi 34,1 MMT dan bahwa pabrik gula Brasil akan meningkatkan persentase penghancuran tebu untuk menghasilkan gula menjadi 39,1 % dari 34,9% pada 2018/19.

Namun lemahnya harga minyak mentah dan anjloknya Real Brasil terhadap dolar  menambah tekanan pada harga gula.  Perdagangan awal pekan harga gula terjun ke posisi terendah 7 bulan  karena prospek untuk output global yang lebih kuat setelah Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) mengatakan Jumat lalu bahwa produksi gula India 2018/19 akan naik + 1,5% y / y menjadi 33 MMT.

Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup naik  0,07 poin atau 0,59% dari perdagangan sebelumnya pada harga $11,88 per lb. Namun untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup naik  0,90 poin atau 0,27% dari perdagangan sebelumnya di 328.30 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York dapat naik kembali oleh kenaikan harga minyak mentah.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here