(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari hari Kamis (23/05) dolar AS masih tetap stabil di posisi tertinggi satu bulan setelah rilis risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve. Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di China dan zona euro dan berlanjutnya ketidakpastian Brexit mendukung pergerakan kuat dolar.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup menguat 0,06 persen ke posisi 98,10 setelah sempat naik pada posisi 98.12 dan turun ke posisi terendah di 97.89. Kini terpantau dolar AS retreat ke posisi 98,04.
Poundsterling melemah sekitar 0.33% terhadap dolar AS. Data inflasi inti Inggris yang mengecewakan dan berlanjutnya ketidakpastian tentang Brexit mendorong Poundsterling terjun ke level terendah dalam sekitar lima bulan. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May menemukan oposisi terhadap posisi kepemimpinannya karena rencana Brexit terbarunya juga tampaknya gagal.
Euro merosot sekitar 0,7% pada $ 1,1155, terhadap loonie yang anjlok 0,2% dari penutupan sebelumnya ke 1.3431 demikian Aussie dolar turun 0,14 persen ke 0,6882. Sebaliknya yen Jepang bernasib baik terhadap dolar AS dan menguat ke 110,24.
Risalah pertemuan Federal Reserve terbaru menyarankan bank sentral tidak terburu-buru untuk mengubah jalur suku bunga. Risalah menunjukkan The Fed berharap untuk tetap bersabar bahkan jika kondisi ekonomi dan keuangan global terus membaik. The Fed meninggalkan suku bunga tidak berubah setelah pertemuan yang berakhir pada 1 Mei, mengutip ketidakpastian yang memengaruhi AS dan pandangan ekonomi global.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang