(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Rabu (29/05) naik ke posisi tertinggi 1-1/2 bulan. Demikian juga untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London rebound dari posisi rendah 2 hari awal sesi.
ICE New York jual kopi Arabika dengan harga lebih tinggi dipicu oleh kekuatan dalam Real Brasil terhadap dolar AS serta kekhawatiran embun beku di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi terbesar di Brasil, akan merusak hasil kopi setelah Somar Meteorologia meramalkan kemungkinan embun beku di dataran tinggi Minas Gerais melalui minggu pertama Juni.
Faktor penguat harga kopi lainnya adalah penurunan persediaan kopi saat ini selama sebulan terakhir karena persediaan kopi yang dipantau oleh ICE turun ke titik terendah 7-1/2 bulan dari 2,407 juta kantong, turun dari tertinggi bulan Maret 4-3/4 di 2,503 juta tas.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York ditutup naik 2,75 poin atau 2,95% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $96.05 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup naik 4 poin atau 0,29% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.372 per lb.
Namun kenaikan harga kopi robusta dibatasi oleh perkiraan FAS USDA yang menyerukan output kopi 2019/20 Vietnam meningkat 0,3% y/y menjadi 30,5 juta kantong dan ekspor naik 4,0% y/y menjadi 28,3 juta kantong .
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi robusta berpotensi retreat oleh sentimen laporan FAS USDA pekan lalu.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang