(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Rabu (05/06) bangkit ke posisi tertinggi 3-1/2 bulan. Demikian untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London masih tinggi di posisi tinggi 2 bulan.
Harga kopi bergerak naik oleh kekuatan mata uang Brasil ke ketinggian 1-3/4 bulan terhadap dolar. Kenaikan harga kopi juga mendapat dukungan dari laporan Organisasi Kopi Internasional (ICO) memotong estimasi surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,4 juta kantong dari perkiraan Mei 3,7 juta kantong.
Namun kenaikan harga kopi terbatas setelah Brasil melaporkan bahwa ekspor kopi bulan Mei melonjak 123% y/y menjadi 3,157 juta kantong. Kemudian mendapat sentimen dari laporan Somar Meteorologia memperingatkan bahwa hujan es dan kondisi berangin selama dua hari ke depan di Minas Gerais, wilayah penanaman kopi arabika terbesar di Brasil, dapat menghambat panen kopi dan menjatuhkan biji kopi dari pohon.
Untuk kenaikan tinggi harga kopi Robusta dipengaruhi laporan berkurangnya ekspor kopi dari Vietnam, produsen biji kopi robusta terbesar di dunia, setelah Kantor Statistik Umum Vietnam menunjukkan bahwa ekspor kopi Vietnam Jan-Mei turun -13,1% y/y menjadi 767.000 MT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York ditutup naik 1,90 poin atau 1,83% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $105.65 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup naik 4 poin atau 0,27% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.484 per lb.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi robusta berpotensi turun lagi secara teknikal serta pengaruh laporan ICO serta Somar Meteorologia.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang