(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah di perdagangan awal sesi Asia hari Jumat (28/06) bergerak positif setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya yang telah menguat secara moderat. Terdapat beberapa sentimen yang beda arah dan membuat investor cenderung wait and see.
Harga minyak berjangka acuan internasional atau minyak mentah Brent sedang turun 0,02% pada $66,61 per barel. Namun untuk harga minyak mentah berjangka WTI AS naik 16 sen atau 0,3% menjadi $59,33 per barel, perdagangan sebelumnya ditutup menguat tipis.
Presiden AS Donald Trump diperkirakan melakukan kesepakatan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping usai KTT G20 akhir pekan ini, tetapi ia siap untuk mengenakan tarif AS terhadap sebagian besar impor Tiongkok yang tersisa jika kedua negara tidak setuju.
Namun terdapat berita yang menggelisahkan para pedagang minyak yaitu pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini bahwa mereka akan memutuskan untuk bekerja sama dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk meningkatkan pasokan pada pertemuan mereka pekan depan.
Pada hari Rabu, harga minyak melonjak lebih dari 2% setelah laporan pasokan minyak AS terbaru menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah. Persediaan turun 12,8 juta barel, melebihi penurunan 2,5 juta barel yang diperkirakan para analis.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI akan konsolidasi ke posisi resisten 59.64 – 60.45. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan meluncur ke posisi support 58.50 – 57.00.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang