Harga Minyak di Asia Masih Tinggi Meski Bergerak Turun

487

(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah di awal perdagangan sesi Asia hari Senin (06/07) masih berada di posisi lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya meskpun bergerak turun dari pembukaan yang kuat.  Tekanan harga minyak dipicu oleh  kekhawatiran atas perang perdagangan China-AS yang berkepanjangan dan juga posisi kuatnya dolar AS.

Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga acuan internasional naik 10 sen  atau 0,2% pada $64,33. Harga  minyak mentah kontrak berjangka Amerika atau minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 14 sen atau 0,2%  menjadi $57,65 per barel.

Harga minyak kedua tolok ukur  turun pekan lalu karena kekhawatiran tentang ekonomi global yang melambat melebihi risiko untuk memasok. Dimana minyak Brent turun lebih dari 3% dan WTI merosot lebih dari 1,5%.

Pekan lalu harga minyak menanjak setelah laporan pertumbuhan pekerjaan AS rebound tajam di bulan Juni, dengan gaji pemerintah melonjak sehingga menunjukkan perlambatan tajam dalam perekrutan bulan Mei lalu mungkin sekali saja.

Tetapi perang perdagangan AS-Tiongkok telah mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak. Kurangnya kemajuan konkret dalam menyelesaikan perang perdagangan yang sengit antara Amerika Serikat dan Cina, bagaimanapun menjadi sentimen buruk. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow telah mengkonfirmasi perwakilan penting dari Amerika Serikat dan China akan bertemu dalam minggu mendatang untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI akan turun terus ke posisi support 56.65 – 55.79. Namun jika bergerak tinggi akan mendaki ke posisi resisten 58.05 – 59.18.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here