Laporan API Sumbang Kekuatan Harga Minyak Mentah di Asia

552

(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah akhir perdagangan sesi Asia hari Selasa (30/07) naik untuk hari kelima berturut didukung oleh laporan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah Amerika dan penantian investor menunggu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang pertama dalam lebih dari 10 tahun.

Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga harga acuan internasional naik 0,6% menjadi $64,98 per barel, perdagangan sebelumnya naik 1,2%. Demikian juga harga minyak mentah berjangka AS yaitu minyak  West Texas Intermediate (WTI)  naik 0,5% pada $58,28 per barel, setelah sebelumnya ditutup menguat 2,5%.

American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 6 juta barel dalam pekan yang berakhir 26 Juli menjadi 443 juta barel, lebih tinggi dari ekspektasi penurunan 1,6 juta barel.

Selain itu juga pasar cukup optimis mengarah ke apa yang akan dilakukan Fed pada tingkat suku bunga, sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan permintaan minyak mentah. Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa menegaskan kembali seruannya kepada The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga yang besar.

Meskipun harga minyak sedang bergerak kuat, namun untuk pergerakan harga secara bulanan  harga minyak kedua kontrak masih akan menurun karena kekhawatiran yang masih tersisa tentang permintaan minyak dunia  dengan minyak Brent sudah turun lebih dari 2% dan minyak WTI sudah turun hampir 1%.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz research Center, harga minyak WTI diperkirakan akan mendaki terus ke posisi resisten  58.68 – 59.75. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 57.25 – 56.31.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here