Tidak Semua Bursa Asia Akhir Pekan Yang Cetak Untung

1396

(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Asia-Pasifik akhir pekan hari  Jumat (09/08)   ditutup mixed  karena kekhawatiran tegangnya perdagangan global berlanjut dan investor mencerna data makro  dari Cina dan Jepang.

Pihak Gedung Putih diberitakan  menunda keputusan tentang lisensi untuk perusahaan AS   memulai kembali bisnis dengan Huawei Technologies Co setelah perusahaan China menghentikan pembelian produk pertanian AS.

Bursa saham China jatuh setelah rilis data inflasi China yang mixed. Indeks Shanghai Composite berakhir turun 19,80 poin atau 0,71 persen menjadi 2.774,75. Demikian juga indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 0,69 persen menjadi 25.939,30 dipengaruhi berita  demonstran berkumpul di bandara internasional Hong Kong untuk menegaskan kembali tuntutan mereka akan hak asasi manusia dan kebebasan dan menempatkan kasus mereka  di depan audiensi internasional.

Bursa saham Jepang menguat setelah data menunjukkan ekonomi negara itu tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua. PDB Jepang tumbuh 0,4 persen secara berurutan pada kuartal kedua 2019,  mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,1 persen. Namun lebih rendah dari kenaikan 0,7 persen  dalam tiga bulan sebelumnya. Indeks  Nikkei naik 91,47 poin atau 0,44 persen menjadi 20.684,82.

Saham Top Gainers dipimpin oleh saham sektor pertambangan, tekstil dan pakaian jadi, dan instrumen presisi.  Shiseido melonjak 8,1 persen dan Toray Industries melonjak 6,1 persen karena pendapatan yang solid.

Bursa saham Seoul naik tajam karena yuan Tiongkok tetap stabil setelah rilis inflasi konsumen dan data inflasi produsen. Indeks Kospi naik 17,14 poin atau 0,89 persen menjadi 1.937,75. Saham YG Entertainment merosot 11 persen setelah polisi meluncurkan penyelidikan awal terhadap kecurigaan bahwa pendiri perusahaan terlibat dalam perjudian di luar negeri.

Dikawasan pasifik terjadi pergerakan yang mixed, dimana pasar saham Australia menambah keuntungan moderat, dipimpin oleh saham bank dan penambang. Indeks acuan  ASX 200 naik 16,30 poin atau 0,25 persen menjadi 6.584,40. Sedangkan saham  Selandia Baru berfluktuasi sebelum berakhir sedikit berubah dengan bias negatif turun 0,01%. Saham Investore Property melonjak lebih dari 5 persen ke rekor tertinggi harian sebelum berakhir 1,6 persen lebih tinggi.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here