(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi Selasa sore ini (24/09) terpantau melemah tajam 1,11% atau 68,591 poin ke level 6.137,608 setelah dibuka turun ke level 6.188,770. IHSG tergerus cukup dalam di tengah aksi demo yang marak pada beberapa kota, sementara bursa kawasan Asia hari ini umumnya variatif dengan pasar khawatir prospek suram ekonomi global yang datangnya dari pelemahan ekonomi Eropa.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah 0,20% ke level Rp 14.113, dengan dollar AS di pasar uang Eropa juga menanjak setelah menguat ditopang gejolak negosiasi dagang AS – China. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.085.
Mengawali perdagangannya, IHSG turun 17,4 poin (0,28%) ke level 6.188. Indeks LQ45 berkurang 4,97 poin (0,51%) ke level 971. Siang ini di penutupan sesi pertama IHSG melemah cukup tajam 1,26% atau -77,989 poin ke level 6.128,210. Sementara LQ45 terlihat turun 1,72% atau 16,792 poin ke level 959,985..
IHSG kemudian terus tertekan dalam di zona merah, dan di akhir sesi tercatat melemah tajam 1,11% atau 68,591 poin ke level 6.137,608. Indeks LQ45 turun 15,245 poin (-1,56%) ke level 961,532. Hari ini semua dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor pertambangan yang merosot 1,99%, diikuti sektor aneka industri yang turun 1,72%.
Tercatat sebanyak 102 saham naik, 327 saham turun dan 128 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 446.83 kali transaksi sebanyak 12,02 miliar lembar saham senilai Rp 7,97 triliun.
Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat variatif, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,09% dan Indeks Hang Seng yang naik 0,22%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Adaro (ADRO) -5,47%, Vale Indonesia (INCO) -4,71%, BTPN Syaria (BTPS) -4,69%, dan United Tractors (UNTR) -4,07%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini tertekan di tengah situasi kurang kondusif dengan sejumlah aksi demo di Jakarta dan beberapa kota lainnya yang mendorong aksi jual investor asing, sementara bursa regional Asia Asia agak variatif dengan pasar khawatir prospek suram ekonomi global yang datangnya dari kawasan Eropa. Berikutnya IHSG sudah terdorong ke area oversold-nya yang mungkin akan mendorong bargain hunting, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.276 dan 6.310. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.033, dan bila tembus ke level 6.022.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



