(Vibiznews – Market Mover) Dolar AS memulai minggu lalu dengan mengalami pukulan setelah rilis PMI ISM dengan indeks manufaktur turun ke 48.1, sementara indeks non-manufaktur jatuh ke 53.9, kedua-duanya meleset dari ekspektasi dan dibawah dari sebelumnya.
Dolar AS berhasil pulih sebagian dengan laporan Non Farm Payroll menunjukkan bahwa AS menambah 266.000 pekerjaan baru pada bulan November, jauh lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 180.000. Tingkat pengangguran turun ke 3.5% terendah selama 5 dekade. Upah bercampur dengan penambahan perbulan hanya 0.2%, namun bertambah 3.1% dalam setahun, sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 3%. Laporan ini mengangkat naik dolar AS, lebih banyak karena aksi ambil untung menjelang akhir minggu daripada memicu kekuatan dolar AS yang sesungguhnya. Ini memberikan gambaran bahawa pertumbuhan “employment” masih sangat solid dan ini membenarkan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh the Fed yang adalah penyesuaian ditengah siklus.
Berita besar lainnya adalah Larry Kudlow, direktur dewan ekonomi Gedung Putih, mengatakan bahwa AS dan Cina mendekati kesepakatan, namun Presiden AS Donald Trump siap mundur dari perundingan perdagangan jika beberapa kondisi utama tidak dipenuhi.
Bagaimana Dengan Market Mover Pada Minggu Ini ?
Minggu ini akan ada keputusan penting dari 2 Bank Sentral yaitu Bank Sentral AS dan Eropa, serta Pemilu Inggris, selain Berita-Berita mengenai Perang Dagang dan data ekonomi AS.
• Keputusan Bank Sentral AS
Event terbesar AS pada minggu ini adalah pengumuman tingkat bunga dari Federal Reserve pada hari Rabu, namun kemungkinan akan dikategorikan sebagai NON Event. Kemungkinan the Fed akan mengatakan bahwa kebijakannya sudah tepat dan tidak diperlukan untuk mengadakan penilaian ulang. The Fed juga akan meneruskan penghentian sementara dari siklus pelonggarannya dengan pandangan ekonomi AS cukup baik dan tidak akan memasuki resesi.
• Keputusan Bank Sentral Uni Eropa
ECB juga akan memberikan pengumuman mengenai tingkat bunganya pada hari Kamis minggu ini, meskipun Presiden ECB yang baru Christine Lagarde kemungkinan tidak akan membuat pergerakan yang signifikan sampai semua review atas kebijakan moneter sudah lengkap, namun dia akan memberikan arah dari bank sentral Uni Eropa untuk 4 tahun ke depan. Pasar akan segera memperhitungkan di dalam resiko apa saja yang akan dia usulkan dan pergerakan yang besar diperkirakan terjadi di EUR.
• Pemilu Inggris
Investor tidak akan melewatkan pemilihan umum Inggris pada hari Kamis yang akan mempengaruhi Brexit. Masyarakat Inggris akan keluar ke pemungutan suara pada hari Kamis dan semua polling menunjuk kepada kemenangan dari partai pemerintah yang berkuasa sekarang, yakni partai Konservatif. Namun dari pengalaman di tahun 2016 dan 2017, tidak ada yang gampang di dalam politik Inggris.
• Perang Dagang AS-Cina
Minggu menuju tanggal 15 Desember – ketika AS akan mengenakan tarif baru atas Cina – adalah kritikal untuk mencapai kesepakatan atau paling sedikit gencatan senjata. Jika AS berjabatan tangan atas apapun, dolar AS yang “safe-haven” akan turun. Dan jika Washington menyatakan tetap akan mengenakan tarif atas Beijing, dolar AS kemungkinan akan naik.
• Data Ekonomi AS
Dari kalender makro ekonomi AS, event penting pada minggu ini adalah Penjualan Ritel dan Consumer Price Index (CPI)
Penjualan ritel AS diperkirakan akan muncul di 0.4% dengan kekuatan konsumen tetap baik menopang perekonomian tahun ini. Sementara pada bulan sebelumnya Penjualan ritel AS berada pada 0.3%.
Pasar memproyeksikan CPI AS muncul di 2% secara tahunan dan 0.2% secara bulanan pada bulan November. Sementara pada bulan lalu CPI AS berada pada 0.4%.
Pengaruh Terhadap Pergerakan Harga Forex & Komoditi
• Keyakinan the Fed bahwa tidak akan terjadi resesi meskipun pertumbuhan global tetap lemah akan membuat kemungkinan pemangkasan tingkat bunga pada tahun depan semakin mengecil sehingga akan membuat USD menguat
• ECB: Apabila Christine Lagarde berpandangan optimis ke depannya, hal ini akan menaikkan EUR
• Pemilu Inggris jika dimenangkan oleh Boris Johnson akan membuat GBP naik
• Perang Dagang AS-Cina. Jika tercapai kesepakatan dagang, maka harga emas akan jatuh, namun jika tidak, maka harga emas akan mendapatkan dukungan naik. Memburuknya pembicaraan perdagangan AS-Cina adalah penggerak utama yang bisa menaikkan harga emas.
• Data ekonomi AS yang membaik, lebih daripada yang diperkirakan akan menaikkan USD dan akan menekan harga emas.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido Situmorang