(Vibiznews – Economy) – Bank Indonesia (BI) kembali merilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk tahun 2019 yang tercatat 2,72% (yoy). Menurut BI inflasi Indonesia kembali berada dalam sasarannya selama lima tahun terakhir dimana pada 2019 sebesar 3,5%±1%.
“Pencapaian positif ini tidak terlepas dari konsistensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga serta ditopang sinergi kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga sehingga inflasi terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2020,” demikian catatan Departemen Komunikasi BI pada Kamis (2/01).
BI menilai bahwa pencapaian inflasi tersebut antara lain dipengaruhi inflasi IHK Desember 2019 yang terkendali. Meskipun meningkat sesuai pola musiman dibandingkan dengan inflasi bulan November 2019 sebesar 0,14% (mtm), inflasi IHK Desember 2019 sebesar 0,34% (mtm), tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rerata inflasi IHK akhir tahun pada empat tahun terakhir sekitar 0,68% (mtm). Perkembangan ini ditopang inflasi inti yang stabil pada level 0,11% (mtm).
Sementara itu, inflasi volatile food dilaporkan tetap terkendali, meskipun sesuai pola musiman akhir tahun naik dari bulan lalu sebesar 0,42% (mtm) menjadi tercatat 0,86% (mtm). Inflasi kelompok administered prices tetap rendah, meskipun sesuai pola musiman akhir tahun juga meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu dari 0,03% (mtm) menjadi 0,63% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, BI mencatat: “Inflasi IHK 2019 tercatat menurun dibandingkan dengan inflasi IHK 2018 sebesar 3,13% (yoy). Kondisi ini dipengaruhi inflasi inti yang terjaga pada level rendah 3,02% (yoy), dipengaruhi konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga sehingga ekspektasi inflasi terjangkar sesuai dengan sasaran, permintaan agregat yang terkelola dengan baik, nilai tukar yang bergerak sesuai dengan fundamentalnya, serta pengaruh positif kenaikan harga global yang minimal.”
Ditambahkan lagi: “Inflasi volatile food juga terkendali pada level 4,30% (yoy), didukung oleh sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah sehingga ketersediaan pasokan pangan tetap terjaga, di tengah gangguan cuaca yang sempat terjadi di pertengahan 2019. Sementara itu, inflasi administered prices tercatat rendah sebesar 0,51% (yoy), sejalan minimalnya kebijakan terkait tarif dan harga barang dan jasa yang diatur Pemerintah,” demikian rilis BI (2/01).
Analis Vibiz Research Center melihat tingkat inflasi Indonesia telah berhasil ditekan rendah, dengan konsisten di bawah 3,5%, terutama sejak November 2017, atau dalam 25 bulan terakhir. Angka 2,7% ini pun tercatat terendah dalam 8 bulan terakhir. Keberhasilan pencapaian ini nampaknya didukung konsistensi BI dalam menjaga stabilitas harga, serta ditopang sinergi kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah, termasuk Kementerian Keuangan.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido