Harga Minyak Turun Drastis Setelah Presiden Trump Menghukum Iran

516

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak turun drastis pada hari Rabu setelah Presiden Donald Trump mengatakan Iran tampaknya akan mundur di Timur Tengah dan bahwa Washington akan menjatuhkan sanksi pada Teheran daripada serangan militer lain seperti yang ditakuti oleh beberapa investor.

Komentar Trump pada awal sesi Amerika  datang setelah serangan roket Iran terhadap pasukan Amerika di Irak gagal menghancurkan infrastruktur energi utama yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah global. Trump juga menegaskan dalam pidatonya di Gedung Putih bahwa tidak ada orang Amerika yang dirugikan selama pemboman.

Akhir perdagangan komoditas internasional Kamis (09/01/2020), harga minyak benchmark internasional atau minyak mentah Brent turun 4% menjadi $ 65,54 per barel, setelah sempat pada awalnya naik lebih dari 4%. Lonjakan awal sesi sebagai respons terhadap berita serangan balas dendam Iran hingga membuat harga Brent ke posisi tertinggi  sejak September.

Demikian juga harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $ 3,09 atau 4,9%, menjadi $ 59,61 per barel, menandai pertama kalinya di bawah $ 60 per barel sejak 16 Desember. Terjun dari lonjakan 4,5% awal sesi  ketika mencapai $ 65,65 per barel dan level tertinggi sejak April.

Meskipun Trump berjanji bahwa AS akan menanggapi serangan Iran dengan  hukuman  sanksi ekonomi, pasar menganggap berita itu lebih bersifat dovish dan sebuah langkah menuju de-eskalasi.

Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan masih cukup lemah oleh sentimen diatas. Sehingga untuk minyak WTI dapat bergerak ke kisaran support di 57.28 – 56.15, atau jika rebound akan naik menuju kisaran resisten di 63.50 – 64.72.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here